Poin Penting Laporan Francesca Albanese Soal “Dari Ekonomi Pendudukan ke Ekonomi Genosida”

Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese menyampaikan laporannya “Dari Ekonomi Pendudukan ke Ekonomi Genosida” di hadapan Dewan Hak Asasi Manusia hari ini—dan berbagi pemikiran tambahan dalam jumpa pers dan sesi tanya jawab yang mengungkap bagaimana perusahaan-perusahaan global, pemerintah, dan konsumen terlibat dalam genosida.

Berikut ini adalah poin-poin pentingnya:

1. Meraup Untung dari Penghapusan
“Yang terjadi adalah infrastruktur yang diuntungkan dari ekonomi pendudukan telah berubah—dan membantu Israel dalam evolusi ini [menuju ekonomi genosida].”
Albanese mengatakan sistem ini dibangun atas dua pilar: pemindahan warga Palestina dan penggantian oleh pemukim Israel. Sistem ini, tegasnya, didukung oleh bank, perusahaan asuransi, universitas, dan bahkan lembaga amal. Para pelaku ini tidak hanya mendapatkan keuntungan dari apartheid dan genosida—mereka juga memfasilitasinya.

⸻ 
 2. Ini Bukan Daftar—Ini Sistem
“Jika Anda membaca laporan ini sebagai sebuah daftar… saya akan gagal. Laporan saya mengungkap sebuah sistem… yang sangat struktural, sangat luas, sangat sistemik, sehingga harus dibongkar.”
Albanese menekankan bahwa 48 perusahaan yang disebutkan dalam laporannya bukanlah pelaku tunggal. Mereka adalah bagian dari infrastruktur yang saling terkait erat yang membiayai, melegitimasi, dan melaksanakan proyek kolonial Israel. Itu termasuk perumahan, energi, transportasi, senjata, pengawasan, pariwisata, logistik, dan keuangan.

 3. “Sidik Jari Kita Semua Ada di Sana”
“Palestina adalah TKP. Dan jika memang demikian, jejaknya akan terekam di sana—melalui apa yang kita beli, bank tempat kita berinvestasi, universitas tempat kita kuliah.”
Albanese memperingatkan bahwa konsumen biasa, investor, dan alumni terjerat dalam sistem ini. Sementara ia menekankan bahwa negara dan perusahaan memikul tanggung jawab utama, individu harus berhenti menormalisasi pekerjaan "dengan sekali klik"—menyebutkan platform seperti Booking.com dan Airbnb.

⸻ 
 4. Ekonomi Israel adalah Satu—dan Sepenuhnya Terlibat
"Adalah fiksi bahwa ada Israel yang 'baik' di dalam Garis Hijau dan Israel yang 'buruk' di wilayah-wilayah. Ekonomi adalah satu—dan itu termasuk koloni-koloni."
Ia menolak gagasan bahwa perusahaan dapat mengklaim netralitas dengan beroperasi "di dalam Israel" sambil mengabaikan keterlibatan mereka dengan pendudukan. Dari jaringan air dan listrik hingga perumahan dan keuangan, semua sektor terintegrasi ke dalam mesin apartheid dan penggusuran, jelasnya.

 5. Keterlibatan Perusahaan Sangat Minimal—dan Seringkali Bermusuhan
“Hanya sejumlah kecil [perusahaan] yang menjalankan itikad baik… sebagian besar menolak temuan hukum saya atau langsung menyangkal melakukan kesalahan.”
Dari 48 perusahaan yang secara resmi diberitahu tentang laporannya, hanya 18 yang menanggapi, dan hanya beberapa yang secara serius mempertimbangkan untuk melepaskan diri. Sebagian besar, katanya, menantang interpretasinya tentang hukum internasional, "seolah-olah hukum ada untuk membuat alasan."

⸻ 
 6. Genosida Dibingkai sebagai Kemanusiaan
Ia mendesak para jurnalis dan masyarakat internasional untuk berhenti mengadopsi istilah militer Israel seperti “zona aman” dan “perintah evakuasi.” Istilah-istilah ini, katanya, mengubah citra kejahatan perang menjadi kepatuhan terhadap hukum internasional.

⸻ 
 7. Pengadilan Palestina Harus Dilaksanakan
“Ya, saya membayangkan pengadilan Palestina. Keadilan diperlukan—bukan hanya untuk Palestina, tetapi juga untuk dunia.”
Albanese menyerukan akuntabilitas hukum penuh, termasuk kemungkinan pembentukan pengadilan ad hoc untuk Israel, serupa dengan pengadilan untuk Rwanda atau Yugoslavia. Ia menyambut baik proses ICC dan ICJ tetapi mengatakan yurisdiksi universal dan ganti rugi juga harus diikuti.

⸻ 
 8. Tentang Penyembuhan dan Masyarakat Israel
“Orang Israel akan membutuhkan penyembuhan. Ketika mereka menyadari apa yang telah mereka lakukan atas nama ideologi yang berubah menjadi doktrin politik… mereka akan membutuhkan lebih banyak dukungan daripada yang lain untuk tetap waras.”
Meski sangat kritis terhadap tindakan Israel, Albanese mengatakan bahwa kedua bangsa itu membutuhkan penyembuhan—ia menekankan bahwa masyarakat Israel telah diindoktrinasi secara ideologis untuk merendahkan martabat warga Palestina.

⸻ 
9. Saatnya Sekarang
“Palestina memaksa kita untuk melakukan ujian itu—untuk akhirnya meminta pertanggungjawaban kepada bisnis-bisnis yang biasanya luput dari akuntabilitas….”
Albanese mendesak negara-negara untuk memberlakukan embargo senjata, menghentikan perdagangan, dan memaksa perusahaan untuk menarik diri atau menghadapi tuntutan pidana. Ia mengatakan alasan Eropa—menyalahkan UE atau menunggu putusan pengadilan—tidak dapat dipertahankan secara moral dan hukum.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama