Pemilu 2024 ditengarai menjadi momentum bangkitnya keluarga cendana dengan melakukan konsolidasi politik bersama Prabowo Subianto dan Partai Gerindra. Indikasi ini terlihat dari tampilnya anak Soeharto, yakni Titik Soeharto, yang maju menjadi caleg Partai Gerindra.
Bila Prabowo Subianto sampai menang dalam Pilpres 2024 nanti, dikhawatirkan Indonesia akan kembali ke masa gelap Orde Baru dan dikuasai oleh kroni keluarga cendana lagi.
Tanda-tanda solidnya konsolidasi keluarga cendana dengan Prabowo Subianto sudah lama terlihat. Titik Soeharto yang lama bercerai dengan Prabowo, kini semakin tampak mesra kembali.
Peluang bangkitnya neo Orde Baru lewat konsolidasi politik keluarga cendana dan Prabowo Subianto itu, jelas sangat besar. Sebab, keluarga cendana mendapat warisan kekayaan hingga Rp 546 triliun.
Besarnya nilai warisan itu, lebih dari cukup untuk membiayai pemilu 2024 dan merebut kursi presiden. Padahal, kasus-kasus pelanggaran HAM dan korupsi yang terjadi pada era Soeharto, para aktor pelakunya banyak yang tak tersentuh hukum. Makanya, Neo Orde Baru bisa bangkit lagi pada tahun 2024 nanti.
Bila Prabowo Subianto sampai menang dalam Pilpres 2024 nanti, dikhawatirkan Indonesia akan kembali ke masa gelap Orde Baru dan dikuasai oleh kroni keluarga cendana lagi.
Tanda-tanda solidnya konsolidasi keluarga cendana dengan Prabowo Subianto sudah lama terlihat. Titik Soeharto yang lama bercerai dengan Prabowo, kini semakin tampak mesra kembali.
Peluang bangkitnya neo Orde Baru lewat konsolidasi politik keluarga cendana dan Prabowo Subianto itu, jelas sangat besar. Sebab, keluarga cendana mendapat warisan kekayaan hingga Rp 546 triliun.
Besarnya nilai warisan itu, lebih dari cukup untuk membiayai pemilu 2024 dan merebut kursi presiden. Padahal, kasus-kasus pelanggaran HAM dan korupsi yang terjadi pada era Soeharto, para aktor pelakunya banyak yang tak tersentuh hukum. Makanya, Neo Orde Baru bisa bangkit lagi pada tahun 2024 nanti.